Thursday, June 07, 2018

Melarikan Diri Ke Bali

Holaaa...

Akhirnya saya memutuskan untuk kembali mengisi blog ini, setelah hampir tiga tahun sepertinya dibiarkan berdebu hehehe...

Kali ini saya akan menuliskan pengalaman saya ke Bali. Perjalanan yang sangat menarik buat saya karena pada akhirnya saya bisa menjejakkan kaki saya di Pulau Dewata tersebut.
Iya ini pertama kalinya saya menjejakkan kaki di salah satu surga yang ada di Indonesia di kala teman-teman saya sudah berkali-kali ke tempat ini.

Sebenarnya perjalanan ini pun terjadi secara tidak sengaja karena saya yang tiba-tiba saja berpikiran ingin melarikan diri dari hiruk pikuknya kota Jakarta di long weekend. Saya pun segera membuka aplikasi andalan ketika hendak traveling. Iya, apalagi kalau bukan Traveloka haha..

Setelah cari-cari tiket, akhirnya menemukan tiket murah dan pesawatnya Garuda Indonesia pula. saya dapat tiket dengan harga 700ribuan saja. Cukup murah kan untuk sekelas Garuda Indonesia di waktu long weekend. Ya walaupun saya harus flight di pagi hari sekali.


Hari yang saya nantikan akhirnya tiba. Rasanya seperti tidak ingin tidur karena takut kesiangan, namun ibu saya berbaik hati membangunkan saya jam dua pagi. Saya segera bersiap-siap dan dengan diantarkan ayah saya, saya pergi ke Terminal Blok M untuk menaiki bus Damri.

Perjalanan dari Blok M ke Bandara Soekarna-Hatta hanya memakan waktu setengah jam. Saya pun turun di Terminal 3 dan untungnya sehari sebelumnya saya sudah online check-in, jadi saya bisa dapat window seat.


Penerbangan dengan pesawat ini memang beda dengan penerbangan low-cost. Tidak ada kata tidak nyaman. Di penerbangan pun saya diberikan pilihan mau sarapan dengan menu apa. Waktu itu saya ditawarkan nasi goreng atau omelette, dan saya memilih omelette dan rasanya pun lumayan sedap.

Jam sembilan waktu Bali pesawat saya mendarat dengan selamat. Perasaan saya waktu itu seperti mimpi, karena akhirnya bisa menjejakkan kaki di tanah ini. Sesampainya di Bandara, saya segera menghubungi tempat saya menyewa sepeda motor untuk janjian di Bandara.

Cukup lama saya menunggu sampai akhirnya orang dari tempat penyewaan itu datang. Saya pun segera membayar sewa untuk dua hari sebesar 100ribu saja.

Setelah mendapatkan motornya, saya pun segera memacu sepeda motor ke arah Kuta. Namun, karena saya baru pertama kali ke sini, saya akhirnya mengandalkan google maps dan saya pergi ke Bali hanya seorang diri.

Bensin sepeda motor yang saya sewa ternyata hampir habis, jadi saya harus mencari spbu terlebih dahulu. Saya berputar-putar mencari spbu sampai tersasar-tersasar ke daerah Legian.

Akhirnya saya menemukan spbu dan langsung mengisi penuh tangki bensin. Setelahnya, saya segera memacu sepeda motor ke Pantai Pandawa. Ini adalah tujuan pertama saya. Tujuan saya ke sini sebenarnya karena kekasih saya titip pesan untuk berkunjung ke sana hanya untuk melihat apakah pantai tersebut bersih atau kotor.

Hahahaha itu hanya candaan kami saja.

Masih dengan mengandalkan google maps, saya memacu santai sepeda motor sambil sesekali mengecek aplikasi, takut-takut saya salah jalan.

Banyak sekali tujuan wisata yang bisa saya datangi ketika di perjalanan ke Pantai Pandawa, namun saya harus mencapai tujuan saya terlebih dahulu. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, akhirnya saya sampai di Pantai Pandawa. Tiket masuk ke Pantai ini hanya sebesar 10ribu rupiah untuk wisatawan lokal. Saya segera menyusuri jalan menurun ke Pantai Pandawa. Saya lalu memakirkan sepeda motor saya dan berjalan untuk mengambil foto. Dikarenakan cuaca yang panas, saya berniat untuk mengganti baju dan celana menjadi lebih santai, namun toilet yang saya temukan kurang mendukung dan tidak terlalu bagus, jadi saya mengurungkan niat saya untuk mengganti pakaian.


Ada yang lucu ketika saya keluar toilet. Saya hendak membayar jasa toilet namun saya tidak menemukan tempatnya, akhirnya saya bertanya ke seorang ibu,
"Bu, permisi, saya mau bayar ke siapa ya?"
Lalu ibu itu menjawab dengan sangat ramah, "Gausah bayar dek, sudah bayar tadi di depan."
Saya cukup terkejut sih sebenarnya, dan saya pun membalas ibu dengan ucapan terima kasih dan senyuman.

Saya lalu pergi ke sisi lain Pantai Pandawa, di sisi ini saya berjalan menyusuri pantai yang di kala itu sedang ramai oleh turis dari Tiongkok. Jujur saja saya kurang menikmati pantai ini. Tak berapa lama pun saya memutuskan untuk pergi dari pantai ini.




Saya memutuskan untuk kembali ke Kuta untuk makan siang dan sambil menunggu waktu check-in hotel. Saya memutuskan untuk makan siang di sekitaran Pantai Kuta. Makan siang di restaurant jepang cepat saji. Setelah makan siang, saya memutuskan untuk berjalan menyusuri pasir Pantai Kuta.

Entah mengapa Pantai Kuta tidak senikmat bayangan saya. Saya malah tidak terlalu ingin untuk menghabiskan banyak waktu di Pantai ini.

Saya menghubungi teman saya yang tinggal di Bali dan mengajaknya untuk menghabiskan sore bersama dengan menikmati matahari terbenam. Saya pun menjemputnya di daerah Denpasar. Setelahnya kita langsung memacu sepeda motor dengan cepat karena diburu waktu.

Kami mempunyai rencana untuk pergi ke Seminyak, namun karena waktu sudah mepet, akhirnya kami membelokkan tujuan ke daerah Canggu. Kami pergi ke Pantai Berawa. Untung saja sesampainya di sana kami masih bisa menikmati matahari terbenam yang menurut saya pribadi adalah matahari terbenam paling indah yang saya lihat sepanjang hidup saya sampai saat itu.



Kami menikmatinya dengan berjalan menyusuri pantai. Dan hal yang membuat saya bahagia berada di Bali adalah banyak sekali anjing-anjing.

Matahari pun akhirnya tak menampakkan dirinya lagi. Kami pun pergi dari pantai itu, dan di tengah perjalanan kami berhenti hanya untuk menyaksikan pemuda-pemuda bermain skateboard.




Setelah itu kami kembali ke daerah Kuta untuk membeli oleh-oleh. Karena saya hanya tiga hari di Bali, saya takut kalau besok tidak sempat membeli oleh-oleh. Saat membeli oleh-oleh pie susu inilah saya bertemu dengan penjualnya yang bernama Komang. Kami banyak bercanda hanya untuk mencairkan suasana agar kami datang tidak hanya sebagai pembeli, namun juga sebagai teman.

Setelah membeli oleh-oleh dan makan malam, kami memutuskan untuk pulang ke tempat masing-masing.


Hari kedua...

Di hari kedua ini, saya berencana untuk pergi ke Kintamani dan Ubud. Tempat yang selalu saya ucapkan ke orang-orang jika saya suatu saat pergi ke Bali bahwa saya ingin sekali ke dua tempat ini.

Pukul sembilan saya keluar dari hotel dan langsung pergi dengan tujuan ke Kintamani. Sayang di tengah perjalanan ada razia yang diadakan kepolisian dan apesnya saya tidak punya SIM C. Saya pun memutuskan untuk membelokkan motor saya ke Pusat Oleh-Oleh. Saya menunggu hampir sepuluh menit sampai akhirnya razia itu selesai. Saya pun segera memacu gas dalam-dalam agar melewati tempat razia tadi.

Di perjalanan ketika sedang di Ubud, saya sangat menikmati pemandangan dan suasanya. Sungguh menyenangkan ketika melewati daerah Ubud. Udaranya pun sangat sejuk meski terik matahari menyinari. Saya pun melewati wisata Tirta Empul, padahal ini adalah salah satu tujuan saya, namun saya takut terlalu memakan banyak waktu dan akhirnya kembali memacu sepeda motor ke arah Kintamani.

Setelah hampir dua jam memacu sepeda motor, akhirnya saya sampai di daerah Kintamani dan saya pergi ke Danau Batur. Dan ketika melihat Danau Batur dari ketinggian, sungguh indah pemandangan yang saya lihat. Saya pun segera menuruni jalan ke Danau Batur dan hendak pergi ke Pura Ulun Danu, namun sayang saya tidak menemukan Pura tersebut. Saya harus kembali ke sini jika saya kembali ke Bali dan harus menemukan Pura tersebut.





Setelah menikmati Danau Batur dan Gunung Batur, saya pun kembali memacu sepeda motor kembali ke daerah Ubud namun berbeda jalan dengan waktu saya berangkat. Kali ini saya pergi ke Tegalalang untuk menikmati hamparan persawahan padi. Sesampainya di sana pun saya juga membeli sebuah tas rotan yang kakak saya titip.



Tak terasa waktu sudah semakin siang dan saya memutuskan untuk segera pergi ke tempat teman saya lagi dan kami janjian untuk kembali menikmati matahari terbenam.

Kali ini kami pergi menikmati matahari terbenam di Seminyak. Sambil duduk santai, kami menikmati matahari terbenam dengan menikmati minuman yang kami beli. Kami juga memutuskan untuk berenang. Walaupun sebenarnya saya sedang dilarang untuk berenang, namun sayang rasanya jika tidak menikmati air laut Bali. Kami pun berenang di tengah deburan ombak yang lumayan besar dan indahnya matahari terbenam. Namun menurut saya, keindahan matahari terbenam di Pantai Berawa lebih indah dibandingkan di Seminyak (menurut saya loh).


Setelah menghabiskan waktu di Seminyak, kami pergi untuk kembali membeli oleh-oleh pie susu, namun kami pergi ke cabang yang berbeda. Tidak disangka-sangka, kami kembali bertemu dengan Komang. Akhirnya kami dan Komang bertukar ID Instagram dan berteman di sosial media. Setelah itu saya memutuskan untuk kembali ke hotel setelah mengantarkan teman saya pulang.

Keesokan paginya saya sudah harus kembali ke Jakarta.

Sayang sekali waktu terlalu singkat untuk menikmati Bali. Saya berjanji saya akan kembali ke Kota ini untuk menikmati wisata-wisatanya yang indah-indah. Saya setuju jika Bali dibilang salah satu surga dunia.

See you soon, Bali!

Saya sudah rindu Bali nih hehehe...

Sampai jumpa juga di tulisan saya selanjutnya! Ciao.

No comments:

Post a Comment